Monday 29 August 2016

Biografi Abu Bakar Ash Shidiq (Khulafaur Rasyidin)

Hasil gambar untuk abu bakar siddiq
Nama Asli dan Kelahiran Abu Bakar Ashh shidiq

Abu Bakar Ash Shidiq adalah salah satu sahabat yang paling dekat dengan Rasulullah SAW. Beliau adalah salah satu dari empat Khulafaur Rasyidin atau Khalifah yang pertama pengganti Nabi Muhammad SAW. Beliau juga termasuk orang yang pertama masuk agama Islam (Assabiqunal Awwalun).
Abu Bakar Ash Shidiq lahir pada tahun 571/572 Masehi di Mekkah, dan nama asli Beliau sebelum masuk Islam adalah : Abdullah bin Kuhafah At-Tamimi sumber lain mengatakan : Abdul Ka'bah, beliau termasuk garis keturunan suku Quraisy. dan setelah beliau memeluk agama Islam ia di beri gelar oleh Rasulullah SAW dengan gelar Abu Bakar beliau juga di juluki oleh Rasulullah dengan gelar Ash shidiq yang artinya "yang di percaya" Gelar Ash shidiq di berikan kepada beliau karena beliau orang yang paling amat cepat dalam meyakini dan membenarkan beberapa peristiwa yang di alami Rasulullah SAW, terutama peristiwa Isra' Mi'raj yang pada waktu itu semua orang-orang di landa dengan keraguan nya.

Masa Kecil Abu Bakar Ash shidiq

Masa kecil beliau terkenal sebagai anak yang baik, jujur dan lemah lembut. dengan sifatnya yang mulai tersebut beliau di senangi banyak orang atau masyarakat pada waktu itu. Abu Bakar dan Nabi Muhammad merupakan sahabat sejak mereka masih remaja, setelah dewasa Abu Bakar memilih jalan hidupnya menjadi seorang pedagang atau saudagar. sebagai pedagang beliau sangat sukses dan kaya beliau terkenal karena kejujuran, kedisiplinan, dan sifat kedermawaan nya. oleh sebab itu setelah beliau masuk Islam, hampir seluruh harta nya beliau  relakan untuk membantu Rasulullah SAW dalam menyiarkan agama Islam.

Selain itu, Abu Bakar terkenal sebagai seorang yang ahli Ilmu Nasab (Ilmu Pengetahuan mengenai silsilah keturunan). Beliau sangat memahami dan menguasai dengan baik berbagai nasab kabilah dan suku-suku Arab. sebagai seorang yang terkenal dengan ahli ilmu nasab nya Abu Bakar mengetahui ketinggian dan kerendahan derajat masing-masing bangsa Arab, apalagi suku-suku Quraisy.

Dengan sifat mulia dan tingkat kecerdasannya yang tinggi, maka tidak sulit bagi Abu Bakar untuk meyakini dan memahami ajaran-ajaran yang di sampaikan oleh Rasulullah SAW. beliau menjadi sahabat yang paling di percayai oleh Rasulullah di antara sahabat-sahabat yang lain nya. selain itu Abu Bakar merupakan sahabat yang paling gigih membantu perjuangan Rasulullah bahkan Abu Bakar dapat di katakan sahabat yang paling banyak berkorban, paling teguh, dan paling patuh diantara para sahabat lain nya. 

Melihat begitu besarnya jasa Abu Bakar dalam membantu perjuangan Nabi muhammad SAW dalam mengembangkan agama Islam, maka sangatlah wajar setelah Nabi Muhammad SAW wafat beliau di pilih dan di percaya oleh umat Islam menjadi penerus Rasulullah sebagai Khalifah yang pertama.

Kepribadian Abu Bakar Ash shidiq

Sebelum masuk Islam, beliau telah memiliki kepribadian yang sangat bersih. walaupun beliau lahir dari keluarga bangsawan yang pada saat itu sangat gemar dengan yang nama nya pesta pora, berjudi, meminum minuman keras, dan berzina. beliau tidak pernah meniru kebiasaan buruk bangsa Arab pada umum nya. Abu Bakar merupakan orang yang selalu merindukan kebenaran.

Beliau selalu bergaul dengan orang-orang yang ahli dalam kitab suci, seperti Waraqah bin Naufal, Qus bin Sa'idah, dan Zaid bin Naufal, oleh sebab itu walaupun agama Islam belum terlahir pada saat itu , Abu Bakar tidak pernah menyembah berhala seperti yang di lakukan bangsa Arab pada umum nya.

Sebagai seorang keturunan bangsawan, beliau terkenal sebagai seorang yang pandai bergaul, peramah, dan suka menolong. rumah beliau senantiasa di kunjungi banyak orang, tidak hanya karena beliau seorang pedagang dan keahlian nya dalam ilmu nasab, tetapi karena keramahan dan sopan santun nya lah yang membuat orang-orang berdatangan di rumah beliau.

Sebagai seorang yang memiliki kepribadian yang disiplin, Abu Bakar mampu membedakan dengan urusan-urusan perdangangan dengan urusan-urusan pribadinya sendiri. oleh sebab itu walaupun beliau terkenal sebagai pedagang/saudagar yang sukses beliau juga terkenal dermawan dan suka menolong orang yang membutuhkannya.

Sifat kepribadian yang lain yang membuat beliau di sukai banyak orang, terutama rekan-rekan dagang nya, karena beliau terkenal orang yang selalu menepati janji. Beliau tergolong sebagai jenis orang yang takut jika mengecewakan orang lain. Namun saat di kecewakan orang lain, beliau sangat pemaaf dan penyabar.

Sifat rela berkorban dan sifat kedermawaan yang di miliki Abu Bakar, membuat beliau tidak segan-segan mengeluarkan hartanya untuk membebaskan para budak yang mengalami penderitaan. budak-budak yang berhasil beliau bebaskan diantaranya : Bilal bin Rabah, Abu Fukaifah, Amir bin Fahairah, Labibah dan lain-lain. sebagai orang yang dermawan beliau juga selalu memperhatian kaum yang lemah dan tertindas 

Masuk Islam nya  Abu Bakar Ash shidiq

Ketika Islam baru pertama kali di sampaikan, banyak pemeluk agama islam adalah berasala dari orang-orang yang tertindas, budak, serta anak-anak muda yang menginginkan keadilan dimana Islam bakal memberi jawaban tentang itu. Namun Abu Bakar dengan kedudukan dan pengaruh yang seperti itu masyarakat memutuskan bergabung dengan barisan Islam adalah suatu magnet tersendiri bagi Islam. banyak yang akhirnya memeluk Agam Islam bersama Abu Bakar.

Walau beliau berasal dari golongan kuat, namun Abu Bakar juga mengalami hal yang tak mengenakan seperti pemeluk Islam awalan lain nya. seperti intimidasi, dipaksa untuk kembali ke jalan jahiliyyah, pemboikotan dagang, fitnahan dan lain sebagainya. walaupun begitu, beliau tetap kuat dalam iman Islam nya bahkan beliau juga mengorbankan seluruh hartanya untuk perjuangan Islam. Abu Bakar juga telah memerdekakan banyak budak Islam yang di siksa majikannya.

Abu Bakar adalah satu-satunya teman Nabi Muhammad SAW saat berhijrah ke Madinah pada tahun 622 Masehi. beliau bersama Nabi berdua menyisiri tandusnya gurun Arabia guna berhijrah ke Madinah, beliau juga melindungi Nabi saat berhijrah dan di kejar-kejar oleh Kafir Quraisy.

Proses kekhalifahan Abu Bakar Ash shidiq

Semasa hidupnya Nabi Muhammad tidak pernah mewasiatkan pada para Sahabatnya maupun keluarga dekatnya, siapa yang harus menggantikannya setelah Nabi Wafat. oleh sebab itu, setelah Nabi Muhammad SAW Wafat, terjadi ketegangan dan timbul perselisihan antara kaum Anshor dan kaum Muhajirin mengenai siapa yang pantas menggantikan kepemimpinan Nabi Muhammad SAW.

Kaum Anshor menganggap bahwa golongan merekalah yang lebih berhak untuk menjadi pemimpin umat Islam. kaum Anshor merasa bahwa jasa mereka dalam membantu perjuangan Nabi sangat besar, terutama saat membantu Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah.

Untuk membahas permasalahan tersebut, kaum Anshor mengadakan Musyawarah di Balai Bani Saidah. hasil musyawarah itu, mereka menetapkan dan memilih Sa'ad bin Ubaidah sebagai pemimpin kaum Muslimin pengganti Nabi Muhammad SAW.

Sedangkan kaum Muhajirin yang berasal dari suku Quraisy. sangat terkejut mendengar berita kaum Anshor telah bermusyawarah dan telah menentukan Sa'ad bin Ubaidah sebagai kaum Muslimin pengganti Nabi Muhammad SAW saat itu mereka sedang mengurus proses pemakaman Nabi Muhammad SAW, mendengar berita kaum Anshor telah mengadakan musyawarah sendiri, beberapa pemuka kaum Muhajirin menjadi marah. mereka menganggap kaum Muhajirinlah yang justru lebih pantas sebagai pengganti Nabi Muhammad SAW. Sejak dulu orang Quraisy selalu menjadi pemimpin bangsa Arab, mereka merasa telah dipilih Tuhan menjadi pengawal Ka'bah secara trun menurun.

Untuk mencegah perselisihan semakin meruncing, Abu Bakar Sidiq, Umar bin Khattab, Abu Ubaidah mewakili kaum Muhajirin segera menemui kaum Anshor. ketiga pembesar kaum Muhajirin ini ingin menanyakan kebenaran dan alasan mengapa kaum Anshor mengadakan musyawarah sendiri.

Pada saat itu terjadi perdebatan antara pembesar kaum Anshor dan kaum Muhajirin, Abu Bakar Ash shidiq menengahi dan berpidato dihadapan kaum Anshor. Abu Bakar Ash shidiq menjelaskan bahwa betapa besarnya jasa-jasa kaum Anshor dalam perjuangan umat Islam.

Setelah suasana ketegangan sedikit mereda, Abu Bakar berkata "Marilah kita semua bermusyawarah dan kita pilih bersama, siapa yang pantas menjadi pemimpin kita semua. saya ingatkan pilihlah mereka yang tidak meminta kekuasaan, seperti yang Rasulullah katakan kepada paman nya Abbas, saat beliau meminta untuk menjadi gubernur Rasulullah menjawab "Sesungguhnya kamu tidak memberikan kekuasaan ini kepada orang yang memintanya" saat itu Abu Bakar melanjutkan perkataannya: "Sesungguhnya orang yang pantas menjadi Khalifah hanya satu, diantara dua orang, yaitu Umar bin Khattab dan Ubaidah bin Jarrah." Mendengar usulan Abu Bakar tersebut Abu Ubaidah bin Jarrah sepontan kaget dan bergetar hatinya, seperti tersambar petir di siang bolong. begitu juga Umar bin Khattab mereka malu berhadapan dengan orang besar seperti Abu Bakar, berteriaklah Umar bin Khattab: "Demi Allah...lebih baik aku maju dan di pukul leherku tanpa dosa, daripada aku di minta memimpin kaum, sementara masih ada Abu Bakar di dalamnya".

Sementara itu Abu Ubaidah bin Jarrah maju kedepan Abu Bakar, sambil berkata: "Mana mungkin saya dikatakan pantas ! Demi Allah, kami yakin hanya engkaulah hai Abu Bakar yang pantas memimpin umat Islam pengganti Rasulullah SAW ! Engkaulah orang yang kami anggap paling mulia di kalangan Muhajirin dan Tsaniu-Itsnain. Engkaulah yang menemani Rasulullah saat Hijrah, dan Engkaulah yang pernah menggantikan Rasulullah dalam imam Shalat ketika Rasulullah sakit. padahal shalat merupakan hal utama sebagai tiang atau landasan tegaknya agama. Lantas siapa yang mampu membelakangimu dan siapa yang paling layak darimu, Silahkan ulurkan tanganmu dan kami akan mengangkat bai'at terhadapmu."

Pada saat itu Umar bin Khattab berdiri di depan Abu Bakar sambil berkata: "Wahai Amirul Mukminin ! Engkaulah yang paling pantas dan berhak menjadi Khalifah, kami akan memilih dan mendukungmu sebagai Khalifah, karena Engkaulah orang yang paling dekat dan paling di kasihi Rasulullah SAW".

Kemudian Abu Ubaidah dan Basyir bin Sa'ad, menjabat tangan Abu Bakar dan mengucapkan bai'at di ikuti Umar bin Khattab serta tokoh-tokoh kaum Anshor yang lainnya menyatakan persetujuan atas pengangkatan Abu Bakar sebagai Khalifah, seluruh yang hadir dalam pertemuan tersebut kemudian ikut membai'at Abu Bakar, kemudian mereka merengek beramai-ramai Abu Bakar menuju Masjid Nabawi, di Masjid Nabawi sekali lagi Abu Bakar di bai'at di depan khalayak umum, dengan demikian Abu Bakar dinyatakan sah sebagai Khalifah pengganti Rasulullah SAW.

Menjelang Shalat Isya, setelah selesai proses pemakaman Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar kemudian naik ke mimbar dan mengucapkan pidato yang pertama dalam kedudukannya sebagai Khalifah.
Pidato pertama dan singkat Abu Bakar sebagai Khalifah tersebut, menunjukkan bahwa Abu Bakar merupakan seorang pemimpin yang jujur, rendah hati, demokratis serta memiliki sikap tegas dalam menegakkan kebenaran.

Berikut Pidato Singkat nya Abu Bakar Ash shidiq

Wahai Kaum Muslimin !
Sekarang aku telah kalian pilih sebagai Khalifah dan aku bukanlah orang yang terbaik diantara kalian semua. Bantulah aku jika aku jika aku berada pada jalan yang salah. Kebenaran adalah suatau amanat dan kebohongan adalah merupakan pengkhianatan. yang terlemah diantara kamu, aku anggap yang terkuat sampai aku mengambil dan memulangkan haknya, yang terkuat diantara kamu aku anggap yang terlemah sampai aku mengambil hak si lemah dari tangannya, Janganlah kalian menghentikan jihad karena yang meninggalkan jihad akan di timpa kehinaan oleh Allah SWT. Patuhlah kepadaku selama aku taat kepada Allah dan Rasul NYA jika aku melanggar perintah Allah dan Rasul NYA, janganlah kalian patuh kepadaku, kini mari kita menunaikan Shalat, semoga Allah melimpahkan rahmatnya pada kalian.

Jasa dan Peninggalan Abu Bakar Ash shidiq

Di masa awal pemerintahan Abu Bakar Shidiq , di warnai dengan berbagai kekacauan dan pemberontakan seperti munculnya orang-orang murtad, aktif nya orang-orang yang mengaku dirinya sebagai Nabi (Nabi Palsu), pemberontakan dari beberapa kabilah Arab dan banyaknya orang-orang yang ingkar membayar zakat merupakan tantangan dari negara yang baru berdiri.

Adanya orang murtad disebabkan karena mereka belum memahami benar tentang Islam, mereka baru dalam taraf pengakuan, atau mereka masuk Islam karena terpaksa, sehingga begitu Rasulullah SAW Wafat, mereka langsung kembali ke agama yang dulu. karena mereka beranggapan, bahwa kaum Quraisy tidak akan bangun lagi setelah pimpinan Nabi Muhammad SAW setelah wafat.

Golongan yang tidak mau membayar zakat banyak timbul dari kabilah yang tinggal di kota Madinah, seperti Bani Ghatfan, Bani Bakar dll. Mereka beranggapan bahwa membayar zakat hanya kepada Nabi Muhammad SAW, dan setelah beliau wafat maka tidak lagi wajib membayar zakat.

Orang yang mengaku sebagai Nabi sebenarnya sudah ada pada hari-hari terakhir kehidupan Nabi Muhammad SAW, walaupun mereka masih sembunyi-sembunyi. dari kekacauan yang muncul di awal pemerintahan tersebut, Abu Bakar bekerja keras untuk menumpasnya, untuk menumpas kelompok-kelompok tersebut, Abu Bakar bermusyawarah dengan para Sahabat dan kaum Muslimin menentukan apa tindakan yang harus di ambil untuk mengatasi kesulitan tersebut.

Di dalam kesulitan yang memuncak inilah terlihat kebesaran jiwa dan ketabahan hati Abu Bakar, dengan tegas dinyatakan, bahwa beliau akan memerangi semua golongan yang  telah nyeleweng dari kebenaran, baik yang murtad, yang mengaku sebagai Nabi Palsu, maupun yang enggan membayar zakat, sehingga semuanya kembali ke jalan yang benar, setelah bermusyawarah Abu Bakar menugaskan antara lain : Usamah bin Zaid, Khalid bin Walid, Amr bin Ash, Yazid bin Abu Sofyan untuk memrangi golongan tersebut.

Setelah berbagai macam gejolak dan kekacauan dapat di tangani secara tuntas, Maka Abu Bakar selalu berusaha untuk melakukan berbagai langkah demi kemajuan umat Islam.

Masa Kemajuan yang di capai Khalifah Abu Bakar Ash shidiq

Kemajuan yang di capai oleh Khalifah Abu Bakar Ash shidiq selama kurang lebih dua tahun, antara lain :
1. Perbaikan Sosial (Masyarakat)
2. Perluasan dan Pengembangan Wilayah Islam
3. Pengumpulan Ayat-Ayat Al-Qur'an
4. Sebagai Kepala Negara dan Pemimpin Umat Islam
5. Meningkatkan Kesejahteraan Umat

Perbaikan sosial yang dilakukan Abu Bakar ialah usaha untuk menciptakan stabilitas wilayah Islam dengan berhasilnya mengamankan tanah Arab dari para penyeleweng (orang-orang murtad, Nabi Palsu, dan orang-orang yang enggan membayar zakat).

Adapun usaha yang di tempuh untuk perluasaan dan pengembangan wilayah Islam Abu Bakar melakukan perluasan wilayah ke luar Jazirah Arab. daerah yang di tuju adalah Irak dan Suriah yang berbatasan langsung dengan wilayah kekuasaan Islam. Kedua wilayah tersebut menurut Abu Bakar harus di taklukkan dengan tujuan untuk memantapkan keamanan wilayah Islam dari serbuan dua adikuasa, yaitu Persia dan Bizantium. untuk ekspansi ke Irak di pimpin oleh Khalid bin Walid, sedangkan wilayah Suriah di pimpin tiga Panglima yaitu : Amr bin Ash, Yazid bin Abu Sufyan dan Surahbil bin Hasanah.

Sedangkan usaha yang di tempuh untuk pengumpula ayat-ayat Al-Qur'an adalah atas usul dari Sahabat Umar bin Khattab yang merasa khawatir kehilangan Al-Qur'an setelah para Sahabat yang hafal Al-Qur'an banyak yang gugur dalam peperangan, terutama waktu memerangi para Nabi Palsu.

Alasan lain karena ayat-ayat Al-Qur'an banyak yan berserakan ada yang di tulis di daun, kulit kayu, tulang dan sebagainya. hal ini di khawatirkan mudah rusak dan hilang.
Atas usul Umar bin Khattab tersebut pada awalnya Abu Bakar agak berat melaksanakan tugas tersebut, karena belum pernah dilaksanakan pada masa Nabi Muhammad SAW. namun karena alassan Umar yang rasional yaitu banyaknya Sahabat Penghafal Al-Qur'an yang gugur di medan perang dan di khawatirkan akan habis seluruhnya, akhirnya Abu Bakar menyetujuinya, dan selanjutnya menugaskan kepada Zaid bin Tsabit, Penulis Wahyu pada masa Rasulullah SAW, untuk mengerjakan tugas pengumpulan itu.

Kemajuan yang diemban sebagai kepala negara dan pemimpin umat Islam, Abu Bakar senantiasa meneladani perilaku Rasulullah SAW. Bahwa prinsip musyawarah dalam pengambilan keputusan seperti yang dilakukan Nabi Muahmmad SAW selalu dipraktekannya, beliau sangat memperhatikan rakyatnya dan tidak segan-segan membantu mereka yang kesulitan terhadap sesama Sahabat juga sangat besar perhatiannya.

Sahabat yang telah menduduki jabatan pada masa Nabi Muhammad SAW tetap  dibiarkan pada jabatannya, sedangkan sahabatlainn yang belum mendapatkan jabatan dalam pemerintahan juga diangkat berdasarkan kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki.

Sedangkan kemajuan yang dicapai untuk meningkatkan kesejahteraan umum, Abu Bakar membentuk lembaga "Baitul Mal", semacam kas negara atau lembaga  keuangan. penngelolahannya diserahkan kepada Abu Ubaidah sahabat Nabi Muhammad SAW yang beri gelar "Amin Al-Ummah" (Kepercayaan Ummat). selain itu didirikan pula lembaga peradilan yang ketuai oleh Umar bin Khattab.

Kebijaksanaan lain yang di tempuh Abu  Bakar membagi sama rata hasil rampasan perang (Ghanimah). dalam hal ini beliau berbeda penndapat dengan Umar bin Khattab yang menginginkan pembagian dilakukan berdasarkan jasa tiap-tiap sahabat. alasan yang dikemukakan Abu Bakar adalah semua perjuangan yang dilakukan atas nama Islam adalah akan mendapat balasan pahala dari Allah SWT di Akhirat. karena itulah biarlah mereka mendapat bagian yang sama.

Persoalan besar yang sempat diselesaikan Abu Bakar sebelum Wafat adalah menetapkan calon Khalifah yang akan menggatikannya. dengan demikian beliau telah mempersempit peluang bagi timbulnya pertikaian umat Islam mengenai jabatan Khalifah. 

Wafatnya Khalifah Abu Bakar Ash shidiq

Mengenai wafat nya Khalifah Abu Bakar Ash shidiq ini bertepatan dengan bulan Jumadil Akhir 13 H, Para ahli sejarah ada yang mengatakan bahwa beliau wafat di waktu antara Maghrib sampai dengan Isya,. Anas bin Malik r.a berkata: "Sayyid Abu Bakar sangat sepuh sekaligus sesepuhnya para sahabat". [HR Imam Bukhari dalam 'At-Tarikh As-Saghir, Juz I, hlm.31].

Disebutkan oleh para sejarawan bahwa wafatnya Abu Bakar di sebabkan karna sakit, dan Al-Harits yang Masyhur pernah memakan Khazirah yang dihadiahkan kepada Abu Bakar, maka setelah memakan daging itu Al-Harits berkata : "Angkatlah tangan engkau wahai Khalifah Rasulullah, demi Allah sesungguhnya daging ini telah beracun, maka Abu Bakar segera mengangkat tangannya, sejak saat itu kedua nya selalu merasa sakit-sakitan hingga akhirnya keduanya wafat satu tahun kemudian". [Ath-Thabaqat Al-Kubra, 3-198].

Salah saatu wasiat beliau kepada Aisyah : "Aku tidak meninggalkan harta untuk kalian kecuali hewan yang sedang hamil, serta budak yang selalu membantu kita untuk membuat pedang kaum Muslimin, karena itu jika aku wafat tolong berikan seluruhnya kepada Umar". Ketika Aisyah menunaikan wasiat itu kepada Umar maka Umar berkata : "Semoga Allah merahmati Abu Bakar, sesungguhnya dia telah membuat kesulitan (untuk mengikutinya) bagi orang-orang yang  menjadi Khalifah setelahnya". [Ibid, 3-192 dengan sanad yang shahih].

Sayyid Abu Bakar berkata lagi pada putrinya : "Wahai putriku ! sepertinya aku pernah menghadiahimu sepetak kebun, jika aku masih berhak atas kebun itu, maka serahkanlah kebun itu ke Baitul Mal".
Sayyidah AisyahR.A menjawab : "Ya, Ayah. akan kuserahkan kebun itu ke Baitul Mal". setelah itu Sayyid Abu Bakar melanjutkan perkataannya : "Selama aku menjabat sebagai Khalifah, aku sekeluarga tidak penah makan sedikitpun dari dinar maupun dirham milik kaum Muslimi. kami hanya memakan roti keras sebagai hidangan sehari-hari. dan kami hanya memakan pakaian usang yang tertempel di badan seperti yang kalian lihat saat ini. kami juga tidak sedikit pun mengambil harta kaum Muslimin, yang kau miliki hanya satu budak habsyah.

Ibn Sa'ad menyenbutkan dengan sanad nya dari Al-Qashim bin Muhammad beliau berkata : "Sayyid Abu Bakar Khalifah yang  pertama ini juga pernah berkata kepada para sahabatnya : "Wahai sahabatku ! lihatlah kedua selendang ini, jika aku mati nanti, cucilah keduanya dan kafanilah aku dengan nya, sungguh mereka yang masih hidup lebih butuh pakaian yang baru ketimbang mereka yang mati". [HR Imam Ahmad dalam Al-Zuhdi hlm.136, Ibn Sa'ad dalam Tabaqot Kubra, Juz III, hlm.196, Ibn Jarir dalam Tafsir Ibn Jarir, Juz XXVI, hlm.100].

Ath-Thabari sejalan dengan riwayat di atas bahwa sayyid Abu Bakar wafat di hari ke-8 bulan Jumadil Akhir tahun 13 Hijriah. saat beliau wafat, usianya sama dengan saat Rasulullah wafat, yaitu umur  63 tahun. Jarir bin Abdillah r.a menceritakan : "Saat aku sedang bersama Mu'awiyah bin Abi Sufyan, dia berkata : "Saat Nabi wafat, beliau berusia 63 tahun. Abu Bakar pun wafat pada usia yang sama yaitu umur 63 tahun.begitu pula dengan usia Umar yang meninggal karena terbunuh". [Hadits Shahih Imam Bukhari dalam At-Tarikh As-Saghir, Juz I, hlm.30].

Al-Hafizh Ibnu Katsir berkata dalam kitab Al-Bidayah Wan Nihayah : "Abu Bakar wafat pada hari senin di malam hari, ada yang mengatakan bahwa Abu Bakar wafat setelah Maghrib (Malam Selasa) dan dikebumikan pada malam itu juga yaitu tepatnya 8 hari sebelum berakhirnya bulan Jumadil Akhir tahun 13 H, setelah beliau mengalami sakit selama 15 hari". [Al-Bidayah Wan Nihayah 7-18].

Diriwayatkan Ummul Mukminin, Aisyah r.a berkata : "Mula-mula Ayahku (Abu Bakar) merasakan sakit sesaat setelah beliau selesai mandi, saat itu bertepatan pada hari senin tanggal  77 Jumadil Akhir, hari itu cuaca sedang dingin sekali, saking dinginnya, beliau lalu terserang demam selama 15 hari dan tidak keluar rumah untuk mengimami shalat jamaah, beliau meminta Umar bin Khattab supaya menggantikannya menjadi imam shalat bagi umat Islam.

Setelah selesai shalat, para sahabat datang menjenguk beliau yang sedang terbaring sakit, yang  beliau rasakan, semakin bertambah hari, maka bertambah pula sakitnya. di sela-sela kondisi sakitnya itu, beliau menyempatkan diri menyinggahi rummah yang di tinggalkan Rasulullah SAW. (Tawasul dengan rumah Nabi) pada hari yang sama, beliau juga menyempatkan mengunjungi Sayyidina Utsman bin Affan, setelah Utsman bin Affan tahu bahwa beliau sakit, beliau mewajibkan seluruh kaum Muslimin untuk menjenguk Khalifah mereka yang sedang terbaring sakit".

Akhirnya, Khalifah Abu Bakar Ash shidiq R.A wafat pada hhari senin sore menjelang malam, saat itu bertepatan di hhari  ke-8 bulan Jumadil Akhir pada tahun ke-13 H atau sekitar 2 tahun lebih setelah Nabi Wafat. beliau menjabat sebagai Khalifah Islam yang pertama selama 2 tahun, 3 bulan di tambah 10 hari. [HR Ibnu Sa'ad dalam Tabaqat Kubra, Juz II, hlm.201-202, Imam Al-Hakim dalam Al-Mustadrak Ala As-Shahihain, Juz III, hlm.63, Imam At-Thabari dalam Tarikh At-Thabari, Juz III, hlm.419-420, Imam Ad-Dzahabi dalam Siyaru A'lami An-Nubala, Juz IX, hlm.469].

Pada waktu itu Umar menggantikan posisinya sebagai imam kaum Muslimin dalam shalat, ketika sakit beliau menuliskan wasiatnya agar tampuk pemerintahan kelak diberikan kepada Umar bin Khattab, dan yang menjadi juru tulis waktu itu adalah Utsman bin Affan, setelah surat selesai segera dibacakan segenap kaum Muslimin, dan mereka menerimanya dengan segala kepatuhan dan ketundukan. [Tabaqat Ibnu Sa'ad, 3-202, Tarikh Ath-Thabari, 3-420].

0 comments:

Post a Comment

www.lowongankerjababysitter.com www.lowongankerjapembanturumahtangga.com www.lowonganperawatlansia.com www.lowonganperawatlansia.com www.yayasanperawatlansia.com www.penyalurpembanturumahtanggaku.com www.bajubatikmodernku.com www.bestdaytradingstrategyy.com www.paketpernikahanmurahjakarta.com www.paketweddingorganizerjakarta.com www.undanganpernikahanunikmurah.com