Friday 21 October 2016

Karomah K.H Ma'shum (Mbah Ma'shum)

Hasil gambar untuk k.h ma'sum lasem

K.H Ma'shum (Mbah Ma'shum) adalah pengasuh pondok pesantren "Al-Hidayah" Lasem, Rembang, Jawa Timur.
Beliau adalah seorang kyai yang Kharismatik atau di segani oleh masyarakatnya, dan tentunya beliau mempunyai Karomah.

Berikut Karomah K.H Ma'shum (Mbah Ma'shum) : 

1. Mengetahui Kapan Ajal Tiba

Suatu hari Mbah Ma'shum mendengar kabar bahwa Mbah Baidhowi wafat, beliau merasa bahwa ajalnya telah dekat, dan beliau mengatakan "Saya akan meninggal 2 tahun lagi seandainya benar-benar pamanda wafat" . Kurang lebih dua tahun setelah itu, beliau benar-benar wafat.

2. Kendaraan Datang

Pernah juga suatu ketika mbah Ma'shum pergi ke daerah Batang. Pada saat melakukan perjalanan kaki dan waktupun hampir memasuki maghrib, rombongan sedang ada di sebuah musholla. Santri yang mengawal mengingatkan supaya beliau harus cepat dapat dokar karena setelah maghrib tidak ada dokar yang beroperasi. Seperti di ketahui bahwa dokar hampir mustahil di temukan pada malam hari kecuali dokar tersebut telah di carter. Akan tetapi beliau justru minta untuk menunggu maghrib dan melakukan shalat maghrib di tempat itu. Si santri lalu mengingatka lagi bahwa di khawatirkan nanti ketinggalan dokar. Dengan tenangnya beliau lalu berkata "kendaraan itu urusan belakang yang penting shalat dulu". Akhirnya merekapun shalat maghrib dan dilanjutkan lagi hingga waktu shalat isya, setelah mereka selesai shalat isya begitu keluar dari tempat tersebut, tiba-tiba datanglah dokar yang kosong dan merekapun lalu menaikinya.

3. Beras Datang Tak Terduga

Ada sebuah kisah, Suatu ketika Mbah Ma'shum menyuruh santrinya untuk mengecek persedian beras di pondok pesantren "Al-Hidayah" . Beras sudah habis, dan habisnya beras itu di susul dengan terjadinya musim kemarau di Lasem. Mendengar kabar tersebut lalu beliau menyuruh santrinya untuk memanggil cucu-cucunya untuk beristighosah dan si santri itupun juga di ajak oleh beliau. Istighosah itu di pimpin beliau sendiri dan membaca potongan Syair Burdah yang artinya : 
"Wahai makhluk paling mulia (Muhammad), saya tidak ada tempat untuk mencari perlindungan, kecuali kepadamu, pada kejadian malapetaka nan besar".
Setelah beliau membaca syair tersebut lalu beliau melanjutkan doa yang artinya :
"Ya allah gusti, orang-orang yang ada dalam tanggungan kami sangat banyak, akan tetapi beras yang ada pada kami telah habis, untuk itu kami memohon rizki dariMu".
Saat do'a berlangsung, salah seorang yang ikut istighosah, menyela "Amin Mbah 1 ton. Lalu Mbah Ma'shum menjawab "tidak 1 ton bahkan lebih".
Beberapa hari kemudian, datanglah orang hendak memberikan beras dala jumlah yang besar, dari Pemalang dan Pasuruan.

4. Mengetahui Bisikan Hati

H.Abrori Akhwan saat masih nyantri di pondok pesantren Al-Hidayah pada awal dekade 60-an, dia pernah di minta untuk memijat Mbah Ma'shum, saat sedang memijat dia bertanya-tanya di dalam hatinya.

Berikut Pertanyaannya :
  1. Jika benar Mbah Ma'shum seorang Kyai , kenapa beliau tidak sering terlihat menggunakan peci haji atau sorban saat keluar rumah ?
  2. Jika benar Mbah Ma'shum seorang Kyai, kenapa beliau tidak tampak sering berdzikir dalam waktu yang lama ?
  3. Jika benar Mbah Ma'shum seorang Kyai, kenapa tidak banyak kitab kuning di ndalemnya (ruang dalam rumah) ?
Pertanyaan itu menggelitik dalam hati H.Abrori Akhwan saat sedang memijat Mbah Ma'shum. Tanpa di duga, Mbah Ma'shum secara lisan memberikan penjelasan yang merupakan sebuah jawaban atas apa yang sedang di pikirkan oleh H.Abrori Akhwan.

Saat itu Mbah Ma'shum mengatakan bahwa :
  1. Seorang Kyai tidak harus menggunakan peci haji atau sorban.
  2. Dzikir seorang Kyai tidak harus berupa membaca beberapa bacaan tertentu, dan dalam waktu yang lama. Berdzikir kepada Allah SWT bisa di lakukan secara praktek, seperti mengajar atau menolong sesama.
  3. Kitab kuning yang di punyai Mbah Ma'shum sebenarnya banyak, tetapi mayoritas di bawa (untuk di kaji) oleh putranya yang bernama Ali Ma'shum.
Penjelasan Mbah Ma'shum di atas dengan sendirinya dapat kita pahami bahwa beliau tidak tertarik dengan simbolisme keagamaan dan sebaliknya bahwa beliau lebih senang atau menekankan isi ketimbang kulit.

5. Kacamata Yang Hilang Bisa Kembali

Lain halnya dengan pengalaman bapak Zulkifli semasa mendampingi Mbah Ma'shm bepergian (Silaturahmi) di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Saat ada di kereta api dari Pekalongan menuju Tegal, Mbah Ma'shum kehilangan kacamatanya. Seketika Mbah Ma'shum mengajak para pengikutnya membaca surat Ad-Dhuha 8 kali, ketika sampai pada bacaan Fahada - yakni ayat wawajadaka dhollan fahada. Pada saat itu, Mbah Ma'shum mengatakan "dengan membaca ayat itu insyaallah barang kita yang hilang akan kembali, mungkin barang itu bukan asli (milik kita yang hilang), tetapi setidaknya Allah akan memberikan ganti yang sesuai". Perjalanan pun di lanjutkan ke Majenang, Cilacap, lalu belok ke arah timur menuju Kebumen, dan berkunjung ke rumah Kyai Fathurrahman (Wonoyoso, Kebumen Kota) Ketika sampai di rumah Kyai Fathurrahman, Mbah Ma'shum melihat sebuah kacamata yang ada di lemari kaca milik tuan rumah. Kacamata itu persis seperti milik beliau yang hilang dalam perjalanan Pekalongan-Tegal. Secara spontan Mbah Ma'shum berseru "Al-Hamdulillah" dan berkata kepada Kyai Fathurrahman "Fathurrahman, apa ini kacamata saya ?" Kyai Fathurrahman menjawab : "Ya, mungkin saja Mbah..." Lalu di pakailah kacamata tersebut yang ada di lemari Kyai Fathurrahman.

6. Kedatangan Wali Songo

H.Abrori Akhwan yang mengutip kisah dari seseorang yang bernama Ahmad, asal Banyuwangi, seorang santri yang pernah mengabdi kepada Mbah Ma'shum  di ndalem memiliki kisah lain lagi. Peristiwa ini terjadi pada beberapa waktu sebelum pemilu tahun 1971, kejadian bermula ketika Mbah Ma'shum selesai shalat Dhuha, lalu tertidur pada saat Ahmad memijat beliau. Dari luar terdengar suara tamu yang mengucapkan salam, Ahmad pun keluar dan mendapatkan 9 tamu, yang berwajah habaib, telah duduk melingkar di ruang tamu depan. Salah satu dari mereka ada yang bertanya : "Mbah Ma'shum ada ?" dan si Ahmad pun menjawab : "Beliau masih tidur, sambil menawarkan apa perlu di bangunkan". "tidak usah" kata para tamu itu. Setelah itu, salah seorang dari mereka berbicara, tetapi Ahmad sama sekali tidak bisa memahami apa yang di bacarakan para tamu itu. Kejadian berlangsung selama 5 menit. Lalu membaca Shalawat, dan mereka semuanya berdiri untuk pamitan. Sekali lagi Ahmad menawarkan apa perlu membangunkan Mbah Ma'shum. Mereka masih menjawab "tidak usah" sambil melangkah keluar saat Ahmad mengantarkan mereka keluar. Mbah Ma'shum memanggilnya dan bertanya : "Ada apa mad ?" Lalu Ahmad pun menceritakan kejadian tadi, setelah Ahmad menceritakan kejadian tersebut, Mbah Ma'shum langsung menyuruh nya memanggil para tamu itu, tetapi ketika Ahmad keluar dan mencari para tamu itu, ternyata tamu itu sudah tidak ada. Begitu Ahmad kembali untuk melaporkan bahwa para tamu itu sudah tidak ada, Mbah Ma'shum memberi tahu bahwa mereka adalah Wali Songo, dan yang berbicara memimpin tadi adalah Sunan Ampel. Sesaat Mbah Ma'shum mengatakan hal itu, beliau langsung tidur pulas, selama berbicara beliau masih dalam keadaan tidur dan seolah-olah bangun hanya untuk memberitahu jati diri tamu tersebut kepada Ahmad.

7. Mendengar Keluhan Orang-Orang Di Neraka

Di tahun-tahun terakhir hayatnya, beliau selama beberapa waktu pernah menyuruh kepada santrinya bernama Harir, untuk membacakan ayat yang artinya : "Dan mereka  berteriak di dalam neraka itu : "Ya Tuhan Kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang shaleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan". dan apakah kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan ? maka rasakanlah (azab kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun". (Q.S Al-Fathir : 37)

Mbah Ma'shum menyuruhnya untuk membaca ayat tersebut karena beliau merasa sedang mendengar keluhan-keluhan orang-orang yang ada di neraka.

Ayat tersebut dibaca berulang-ulang setiap malam selama bebrapa bulan.

Cukup Sekian Bila ada kata-kata yang kurang paham saya minta maaf...!!!

0 comments:

Post a Comment

www.lowongankerjababysitter.com www.lowongankerjapembanturumahtangga.com www.lowonganperawatlansia.com www.lowonganperawatlansia.com www.yayasanperawatlansia.com www.penyalurpembanturumahtanggaku.com www.bajubatikmodernku.com www.bestdaytradingstrategyy.com www.paketpernikahanmurahjakarta.com www.paketweddingorganizerjakarta.com www.undanganpernikahanunikmurah.com