Wednesday 12 October 2016

Tingkatan Para Wali

Assalamualaikum Wr.Wb
Hasil gambar untuk waliyullah dan karamah
Setelah pembahasan yang kemarin-kemarin tentang Waliyullah sekarang saya akan menuliskan "Tingkatan Para Wali".
OK langsung saja.

Dalam kitab Futuhatul Makkiyah diterangkan bahwasanya, Allah SWT memiliki orang khusus yang menjadi kekasih-Nya (orang-orang pilihan Allah), mulai dari zaman Nabi Adam AS hingga akhir zaman. Mereka kekasih Allah atau orang pilihan-Nya adalah Rasul, Nabi, Wali dan Imam. Adapun pangkat yang tertinggi adalah Rasul. Para Rasul di sebut sebagai Quthub (Pusat Sentral), pimpinan dan paku Allah yang di gunakan untuk memlihara/menjaga alam semesta ini sebagaimana terjaganya bangunan rumah dengan empat pojok/tiang. Agama di ibaratkan rumah, sedangkan 4 pangkat (Rasul, Nabi, Wali, Imam) di ibaratkan pojok/tiang rumah. Setelah Nabi Muhammad SAW wafat, Agama dan Syari'at tidak terganti lagi dan tidak akan ada Rasul lagi. Namun Allah SWT masih menetapkan keberadaan 4 Rasul di muka bumi hingga sekarang guna meneruskan Syari'at Nabi Muhammad SAW.

Berikut 4 Rasul yang meneruskan Syari'at nya Nabi Muhammad SAW :
  1. Nabi Idris AS.
  2. Nabi Ilyas AS.
  3. Nabi Isa AS.
  4. Nabi Khidir.
Ke-4 Nabi inilah yang kemudian menjadi sebagai Awtad (paku-paku bumi), yang 2 menjadi Imamnya sedankan yang 2 lagi menjadi Quthubnya. Quthub disini maksudnya menjadi sentral pusat jurusan incaran Allah SWT melihat alam semesta.

Para Auliya (Wali) pada zamannya, berfungsi sebagaimana para Nabi pada zamannya. Para Auliya banyak sekali tingkatannya, dan masing-masing memiliki nama dan gelar tersendiri. Adapun untuk jumlahnya ada yang terbatas dan adapula yang tidak terbatas.
  1. Wali Quthub Robbani, atau di sebut juga Wali Quthub Ghous (Pusat Pertolongan) yang menjadi pimpinan para Wali pada zamannya. Wali Quthub Robbani/Ghous tugasnya ada yang full lahir batin dan ada juga yang hanya batinnya saja. yang tugasnya full lahir dan batin adalah seperti : Khalifah Abu Bakar Ash-Shidiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Hasan, Mu'awiyyah dan Raja Umar bin Abdul Aziz. sedangkan yang tugasnya batin saja adalah : Abu Yazid Al-Bashtomi RA. setiap masa wali semacam ini cuma ada satu saja.
  2. Wali Imam (Wali sebagai imam para Wali), Setiap zamannya cuma ada 2 orang dan kedudukannya menggantikan Wali Quthub sewaktu wafat.
  3. Wali Awtad (paku jagad/tiang-tiang pancang), disebut Awtad karena merekan adalah tiang-tiang yang menyangga kesejahteraan manusia di bumi. Karena kehadiran merekalah Allah SWT tidak menjatuhkan Azab yang membinasakan umat manusia. Ibnu Umar meriwayatkan hadits Rasulullah yang artinya : "Sesungguhnya Allah menolak bencana karena kehadiran orang muslim yang sholeh dari 100 keluarga tetangganya". Kemudian beliau membaca firman Allah SWT yang artinya : "Sekiranya Allah tidak menolakkan sebagian manusia dengan sebagian yang lain, niscaya sudah hancurlah bumi ini". (Q.S 2:251) Wali Awtad di setiap zamannya cuma ada 4 orang.
  4. Wali Abdal (Wali Pengganti), disebut demikian karena bila salah seorang dari mereka meninggal, Allah menggantikannya dengan yang baru, atau karena apabila Wali ini sedang bepergian maka meninggalkan ganti dirinya dengan bayangan ruhani yang kelihatan persis dengan aslinya. Untuk jumlahnya ada yang mengatakan 7, adapula yang mengatakan 40.
Adapun syarat-syarat menjadi Wali Abdal ada 4 yaitu : Siap lapar, terjaga/tidak tidur, diam dan menjauhkan diri dari keramaian manusia.

"Bumi tidak pernah sepi dan mereka (Para Wali)" ujar Rasulullah, "karena barokah merekalah manusia mendapat curahan hujan, karena merekalah manusia di tolong (Ad-Dur Al-Mantsur 1:765).

Dalam Hilyat Auliya' Abu Nu'aim meriwayatkan sabda Nabi Muhammad SAW "Karena merekalah Allah menghidupkan, mematikan, menurunkan hujan, menumbuhkan tanaman, dan menolak bencana".
Sabda ini terdengar begitu berat sehingga Ibnu Mas'ud bertanya "Apa maksud (dari kata-kata) "Karena merekalah Allah menghidupkan dan mematikan ?". Rasulullah bersabda "Karena mereka berdoa kepada Allah supaya ummat diperbanyak, maka Allah memperbanyak mereka. mereka memohon agar paratiran dibinasakan, maka Allah binasakan mereka, mereka berdoa agar turun hujan, maka Allah turunkan hujan, karena permohonan mereka Allah menumbuhkan tanaman di bumi. Karena doa mereka, Allah menolak berbagai bencana".

Allah menyebarkan mereka di muka bumi. kebanyakan orang tidak mengenal mereka, jarang sekali manusia menyampaikan terima kasih kepada mereka. Rasulullah SAW menambahkan "mereka tidak mencapai kedudukan yang mulia itu karena mereka banyak shalat dan puasa" para sahabat heran dan bertanya "Ya  Rasulullah, lalu dengan apa mereka mendapatkan derajat tersebut ?". Nabi SAW bersabda "Dengan kedermawanan dan kecintaan yang tulus kepada kaum muslimin". (dalam hadits lain Nabi bersabda "Dengan ketaatan yang tulus, kebaikan niat, kebersihan hati, dan kesetiaan yang tulus kepada seluruh kaum muslimin).

Sekian dan terima kasih maaf bila ada kata-kata yang salah.

0 comments:

Post a Comment

www.lowongankerjababysitter.com www.lowongankerjapembanturumahtangga.com www.lowonganperawatlansia.com www.lowonganperawatlansia.com www.yayasanperawatlansia.com www.penyalurpembanturumahtanggaku.com www.bajubatikmodernku.com www.bestdaytradingstrategyy.com www.paketpernikahanmurahjakarta.com www.paketweddingorganizerjakarta.com www.undanganpernikahanunikmurah.com